Ponpes Al Hidayah Tenggarong

Loading

Membangun Generasi Berakhlak Mulia: Peran Orang Tua dan Sekolah

Membangun Generasi Berakhlak Mulia: Peran Orang Tua dan Sekolah


Membangun Generasi Berakhlak Mulia: Peran Orang Tua dan Sekolah

Pentingnya membangun generasi berakhlak mulia tidak bisa dipungkiri. Generasi yang memiliki akhlak yang baik akan mampu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab dalam membentuk akhlak generasi muda? Jawabannya adalah orang tua dan sekolah.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk akhlak anak-anak mereka. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, “Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Mereka harus memberikan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari agar anak-anak dapat meniru perilaku yang positif.” Orang tua juga perlu memberikan pendidikan agama yang kuat kepada anak-anak mereka sehingga mereka dapat memahami nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

Selain orang tua, sekolah juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam membentuk akhlak generasi muda. Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Sekolah harus menjadi tempat yang memberikan pendidikan karakter kepada siswa-siswinya. Guru perlu menjadi teladan dalam perilaku dan memberikan pembelajaran yang mengutamakan nilai-nilai moral.” Dengan demikian, siswa dapat belajar untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan dalam membentuk generasi berakhlak mulia sangatlah besar. Berbagai pengaruh negatif dari lingkungan sekitar, media massa, dan teknologi seringkali membuat generasi muda terpengaruh dan melupakan nilai-nilai moral. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan akhlak yang baik.

Dalam menghadapi tantangan ini, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, seorang pakar pendidikan Islam, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan akhlak. Menurutnya, “Pendidikan akhlak harus mencakup aspek-aspek fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia.”

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa membangun generasi berakhlak mulia merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan sekolah. Dengan memberikan teladan yang baik, memberikan pendidikan agama yang kuat, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, kita dapat menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Semoga kita semua dapat berperan aktif dalam membentuk generasi berakhlak mulia untuk kebaikan bangsa dan negara.